Pages

Sabtu, 28 April 2012

Jenis-jenis Antiseptik

doc's officeAntiseptik adalah agen kimia yang mencegah, memperlambat atau menghentikan pertumbuhan mikro-organisme (kuman) pada permukaan luar tubuh dan membantu mencegah infeksi. Beberapa antiseptik mampu membunuh kuman (bakteriosida), sedangkan yang lain hanya mencegah atau menghambat pertumbuhan mereka (bakteriostatik). Antiseptik berbeda dengan antibiotik, yang menghancurkan kuman di dalam tubuh, dan dari disinfektan, yang menghancurkan kuman pada benda mati.

Penggunaan antiseptik

Antiseptik terutama digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi pada luka. Sediaan antiseptik dapat digunakan untuk mengobati luka memar, luka iris, luka lecet dan luka bakar ringan. Penerapan antiseptik pada luka mungkin perlu diikuti tindakan lain seperti pembersihan dan penutupan luka dengan pembalut agar tetap bersih dan terjaga.
photo © 2008 Brandi Sims | more info (via: Wylio)
Selain itu, antiseptik juga dapat digunakan untuk:
  • Disinfeksi tangan: menjadi pengganti atau menyempurnakan membasuh tangan dengan air. Tenaga medis dan paramedis harus melakukan disinfeksi tangan dengan antiseptik sebelum dan sesudah melakukan tindakan medis.
  • Disinfeksi pra-tindakan: antiseptik diterapkan ke lokasi tindakan untuk mengurangi flora kulit.
  • Disinfeksi membran mukosa: irigasi antiseptik dapat ditanamkan ke dalam uretra, kandung kemih atau vagina untuk mengobati infeksi atau membersihkan rongga sebelum kateterisasi.
  • Disinfeksi mulut dan tenggorokan: Obat kumur antiseptik dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi mulut dan tenggorokan.

Jenis-jenis antiseptik

Ada banyak sekali agen kimia yang dapat digunakan sebagai antiseptik. Beberapa antiseptik yang umum digunakan adalah etakridin laktat (rivanol), alkohol, yodium, dan hidrogen peroksida. Sebagian besar produk antiseptik di pasar mengandung satu atau lebih campuran zat tersebut.

1. Etakridin laktat (rivanol)

Etakridin laktat adalah senyawa organik berkristal kuning oranye yang berbau menyengat. Penggunaannya sebagai antiseptik dalam larutan 0,1% lebih dikenal dengan merk dagang rivanol. Tindakan bakteriostatik rivanol dilakukan dengan mengganggu proses vital pada asam nukleat sel mikroba. Efektivitas rivanol cenderung lebih kuat pada bakteri gram positif daripada gram negatif. Meskipun fungsi antiseptiknya tidak sekuat jenis lain, rivanol memiliki keunggulan tidak mengiritasi jaringan, sehingga banyak digunakan untuk mengompres luka, bisul, atau borok bernanah. Bila Anda memiliki bisul di pantat, duduk berendam dalam larutan rivanol dapat membantu mempercepat penyembuhannya. Untuk luka kotor yang berpotensi infeksi lebih besar, penerapan jenis antiseptik lain yang lebih kuat disarankan setelah luka dibersihkan.

2. Alkohol

Alkohol adalah antiseptik yang kuat. Alkohol membunuh kuman dengan cara menggumpalkan protein dalam selnya. Kuman dari jenis bakteri, jamur, protozoa dan virus dapat terbunuh oleh alkohol. Alkohol (yang biasanya dicampur yodium) sangat umum digunakan oleh dokter untuk mensterilkan kulit sebelum dan sesudah pemberian suntikan dan tindakan medis lain. Alkohol kurang cocok untuk diterapkan pada luka terbuka karena menimbulkan rasa terbakar.
Jenis alkohol yang digunakan sebagai antiseptik adalah etanol (60-90%), propanol (60-70%) dan isopropanol (70-80%) atau campuran dari ketiganya. Metil alkohol (metanol) tidak boleh digunakan sebagai antiseptik karena dalam kadar rendah pun dapat menyebabkan gangguan saraf dan masalah penglihatan. Metanol banyak digunakan untuk keperluan industri.

3. Yodium

Yodium atau iodine biasanya digunakan dalam larutan beralkohol (disebut yodium tinktur) untuk sterilisasi kulit sebelum dan sesudah tindakan medis. Larutan ini tidak lagi direkomendasikan untuk mendisinfeksi luka ringan karena mendorong pembentukan jaringan parut dan menambah waktu penyembuhan. Generasi baru yang disebut iodine povidone (iodophore), sebuah polimer larut air yang mengandung sekitar 10% yodium aktif, jauh lebih ditoleransi kulit, tidak memperlambat penyembuhan luka, dan meninggalkan deposit yodium aktif yang dapat menciptakan efek berkelanjutan. Salah satu merk antiseptik dengan iodine povidone adalah betadine.
Keuntungan antiseptik berbasis yodium adalah cakupan luas aktivitas antimikrobanya. Yodium menewaskan semua patogen utama berikut spora-sporanya, yang sulit diatasi oleh disinfektan dan antiseptik lain. Beberapa orang alergi terhadap yodium. Tanda alergi yodium adalah ruam kulit kemerahan, panas, bengkak dan terasa gatal.

4. Hidrogen peroksida

Larutan hidrogen peroksida 6% digunakan untuk membersihkan luka dan borok. Larutan 3% lebih umum digunakan untuk pertolongan pertama luka gores atau iris ringan di rumah. Hidrogen peroksida sangat efektif memberantas jenis kuman anaerob yang tidak membutuhkan oksigen. Namun, oksidasi kuat yang ditimbulkannya merangsang pembentukan parut dan menambah waktu penyembuhan. Untung mengurangi efek sampingnya, hidrogen peroksida sebaiknya digunakan dengan air mengalir dan sabun sehingga paparannya terbatas. Jika menggunakan hidrogen peroksida sebagai obat kumur, pastikan Anda mengeluarkannya kembali setelah berkumur. Jangan menelannya.
Selain keempat bahan di atas, di masa lalu ada juga antiseptik berbasis merkuri yang dikenal dengan nama merkurokrom atau obat merah. Obat merah kini tidak dianjurkan, bahkan dilarang di banyak negara maju, karena kandungan merkurinya dapat berbahaya bagi tubuh. Beberapa zat alami seperti madu, lidah buaya dan bawang putih juga bisa digunakan sebagai antiseptik.

Beberapa tips untuk Anda

  • Ketahui cara pemberian antiseptik. Dosis dan penggunaan yang benar tergantung pada masing-masing produk. Tidak semua antiseptik sesuai untuk semua kondisi. Beberapa antiseptik dapat merusak kulit jika luka ditutupi setelah penerapannya. Antiseptik lain harus dibiarkan kering sepenuhnya sebelum luka ditutup. Periksa petunjuk di label atau kemasan atau tanyakan kepada apoteker cara menggunakan antiseptik dengan benar.
  • Antiseptik tidak dimaksudkan untuk pengunaan lebih dari satu minggu. Jika dalam seminggu luka Anda belum sembuh atau membaik, Anda harus menghentikan penggunaannya dan segera berkonsultasi dengan dokter Anda.
  • Hanya luka ringan yang cukup diobati dengan antiseptik. Beberapa jenis cedera mungkin memerlukan perawatan medis dan tidak bisa hanya diobati sendiri dengan antiseptik. Luka tersebut termasuk: luka besar, luka potong yang dalam, luka yang terus mengeluarkan darah, luka yang perlu jahitan, luka bakar tingkat lanjut, luka dengan benda tertanam yang tidak dapat dicabut, gigitan hewan, luka tusuk, dan luka mata. Ingatlah bahwa antiseptik hanya memberantas kuman di permukaan kulit, untuk kuman di bagian yang lebih dalam Anda perlu antibiotik.
  • Beberapa jenis antiseptik dapat mengiritasi kulit. Tanyakan ke dokter sebelum menggunakan produk antiseptik pada anak di bawah usia dua tahun. Kulit bayi memiliki jaringan yang belum berkembang sempurna sehingga sensitif terhadap zat kimia apa pun, termasuk antiseptik. Orang tua dan orang dengan kulit sensitif juga perlu menanyakan ke dokter atau apoteker sebelum menggunakan antiseptik.
  • Yodium mungkin meninggalkan noda di kulit. Noda itu bisa dihilangkan dengan senyawa yang disebut natrium tiosulfat. Bila Anda memiliki noda bekas yodium dan ingin menghilangkannya, tanyakan ke apoteker untuk membantu mendapatkan senyawa itu.
  • Antiseptik tidak diketahui berinteraksi dengan obat-obatan lainnya. Namun, sebaiknya tidak menggunakan antiseptik bersama dengan krim, cairan atau salep topikal lain.
  • Beberapa antiseptik dapat menyebabkan dermatitis kontak alergi. Bila Anda memiliki alergi, Anda perlu mengecek dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakan produk antiseptik yang dijual bebas.
sumber : majalahkesehatan.com

Cara Menangani Vagina berbau

Vagina berbau busuk adalah kondisi umum yang kadang-kadang dimiliki wanita. Diperkirakan 30% wanita pernah mengalaminya. Banyak wanita menduga bau vagina itu disebabkan kurangnya kebersihan pribadi sehingga mencucinya secara berlebihan. Mereka tidak menyadari bahwa hal itu justru memperburuk masalah.

Sebab Bagian dalam vagina memiliki sejumlah besar mikro-organisme yang disebut flora vagina. Flora yang umumnya dari jenis lactobacillus itu berperan menciptakan lingkungan asam yang melindungi vagina. Dengan cara itu, vagina melindungi diri terhadap infeksi dan bakteri luar. Dalam keadaan sehat, keseimbangan flora terjaga sehingga vagina tidak berbau atau hanya berbau samar yang khas. Jika keseimbangan flora terganggu, bakteri jenis gardnerella dan lainnya dapat berkembang biak, sehingga menciptakan kondisi yang disebut vaginosis bakteri. Kehamilan, penggunaan spiral KB, pemakaian antibiotik dan merokok dapat memicu vaginosis.
Vaginosis bakteri bukan infeksi tetapi peningkatan jenis bakteri jinak yang biasa hadir dalam vagina. Kondisi ini hanya membuat tidak nyaman karena menyebabkan vagina mengeluarkan lendir berwarna bening keabu-abuan yang berbau menyengat (seperti ikan busuk). Selain ketidaknyamanan, vaginosis tidak menyebabkan masalah lain. Keseimbangan alami antarbakteri berbeda biasanya akan pulih sendiri secara alami dalam beberapa hari.

Penanganan

Bagaimana mencegah vaginosis bakteri?
Kebanyakan vaginosis terjadi tanpa alasan yang jelas dan tidak dapat dicegah. Beberapa tips berikut dapat mengurangi risikonya dengan tidak mengganggu keseimbangan normal flora vagina:
  • Jangan mendorong air ke dalam vagina Anda untuk membersihkannya (douching).
  • Jangan menambahkan minyak, antiseptik, sabun, shampoo dll, ke dalam air mandi.
  • Jangan gunakan deterjen keras untuk mencuci pakaian dalam Anda.
  • Jangan mencuci sekitar vagina Anda terlalu sering. Sekali sehari biasanya cukup.
sumber: patient.co.uk
Banyak wanita yang mendapati vaginanya berbau menyengat kemudian membersihkan vagina secara intensif. Hal ini justru memperparah kondisinya dan meningkatkan risiko infeksi. Mencuci vagina berlebihan, apalagi dengan sabun antiseptik, akan meningkatkan pH sehingga mengganggu keseimbangan flora vagina.
Bila Anda memiliki masalah bau vagina, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengembalikan keasaman agar terjadi keseimbangan flora vagina. Membasuh daerah kemaluan dengan air hangat dan sabun ringan ber-pH netral sudah cukup pada kebanyakan kasus. Bila masalah Anda masih berlanjut setelah beberapa hari, konsultasikan dengan dokter Anda. Dokter dapat memeriksa bila ada kondisi lain seperti penyakit menular seksual (PMS) atau infeksi yang menyebabkan bau tidak sedap.


sumber: majalahkesehatan.com

Tes Kolesterol Darah

Tes kolesterol darah adalah tes yang mengukur kadar zat lemak yang disebut lipid dalam darah. Tes ini biasanya dilakukan sebagai satu paket tes yang disebut profil lipid atau panel lipid, yang mencakup kolesterol total, HDL, LDL, dan trigliserida. Tes ini juga sering dilakukan bersamaan dengan tes darah rutin lainnya.'Drawing blood for tests' photo (c) 2011, Thirteen Of Clubs - license: http://creativecommons.org/licenses/by-sa/2.0/
Berbeda dengan tes lain, tes kolesterol darah tidak dilakukan untuk mendiagnosis atau memantau penyakit. Kadar kolesterol tinggi biasanya bukan pertanda bahwa Anda memiliki penyakit tertentu, tetapi mengindikasikan bahwa Anda berisiko lebih tinggi untuk mendapatkan penyakit-penyakit kardiovaskuler. Tingkat kolesterol yang tinggi berkaitan dengan risiko aterosklerosis, yang berisiko menyebabkan penyempitan atau penyumbatan arteri di seluruh tubuh Anda sehingga memicu penyakit jantung, stoke dan penyakit arteri perifer. Tes kolesterol adalah bagian dari upaya untuk mencegah masalah-masalah tersebut.

Kapan tes kolesterol dilakukan?

Kadar kolesterol tinggi biasanya tidak menyebabkan tanda atau gejala, sehingga Anda tidak perlu menunggu gejala apa pun untuk mengambil tes ini. Bila Anda adalah orang dewasa sehat tanpa faktor risiko penyakit jantung lainnya, Anda disarankan untuk mengambil tes kolesterol minimal sekali setiap lima tahun. Anda boleh mengambil hanya tes kolesterol total saja, bukan profil lipid penuh. Namun, jika hasil tes kolesterol total Anda tinggi, Anda mungkin perlu menindaklanjuti dengan profil lipid penuh untuk mengetahui kadar HDL, LDL dan trigliserida Anda. Jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung dan tingkat kolesterol tinggi di masa lalu atau memiliki faktor risiko penyakit jantung yang lain, Anda perlu tes yang lebih sering dan mengambil profil lipid penuh. Faktor risiko penyakit jantung yang lain termasuk:
  • Merokok
  • Umur (laki-laki: 45 tahun ke atas, wanita: 55 tahun ke atas)
  • Riwayat keluarga penyakit jantung prematur (penyakit jantung di bawah usia 55 pada laki-laki atau di bawah usia 65 pada perempuan)
  • Hipertensi
  • Diabetes mellitus
  • Kelebihan berat badan atau obesitas.
Profil lipid juga dapat diambil secara berkala untuk menilai keberhasilan penurunan lipid oleh perubahan gaya hidup atau pengobatan.
Tes kolesterol harus dilakukan ketika Anda sehat. Ketika Anda baru saja terkena serangan jantung, memiliki penyakit berat seperti kanker atau infeksi kronis, setelah menjalani pembedahan atau mengalami kecelakaan serius, kolesterol darah Anda mungkin rendah. Anda harus menunggu minimal 6 minggu setelah sakit apapun untuk mendapatkan pengukuran kolesterol yang tepat. Kolesterol juga tinggi untuk sementara pada saat kehamilan. Perempuan harus menunggu setidaknya enam minggu setelah bayi lahir untuk mendapatkan pengukuran kolesterol.

Bagaimana tes kolesterol dilakukan?

Sebelum pengambilan sampel darah, Anda akan diminta untuk berpuasa selama sekitar 10-12 jam, namun tidak lebih dari 16 jam. Karena alasan ini, tes kolesterol biasanya dilakukan di pagi hari setelah berpuasa semalam. Selama berpuasa, Anda boleh minum air dan mungkin juga mengambil obat-obatan biasa (bukan obat yang dapat meningkatkan kadar kolesterol seperti steroid anabolik, beta blocker, epinefrin, kontrasepsi oral, dan vitamin D). Jika Anda memiliki diabetes, Anda perlu mendapatkan saran dokter sebelum berpuasa.
Sampel darah diambil dengan memasukkan jarum ke pembuluh darah di lengan. Hasilnya kemudian dikirim ke laboratorium untuk analisis. Bila menggunakan alat pengukur kolesterol portabel, sampel darah cukup diambil dengan menusuk kulit di ujung jari. Pengukuran kolesterol di laboratorium biasanya memberikan hasil yang lebih akurat daripada dengan alat portabel.

Interpretasi hasil tes

Dokter akan menginterpretasikan hasil tes kolesterol Anda dengan mempertimbangkan faktor-faktor risiko lain yang khas pada Anda. Dengan demikian, interpretasinya bisa berbeda pada setiap orang. Secara umum, kolesterol dianggap normal bila masih di bawah 200 mg / dL, berisiko moderat bila 200 – 239 mg/ dL, dan berisiko tinggi bila 240 mg/ dL atau lebih.
Kadar kolesterol berfluktuasi dari waktu ke waktu. Hasil pengukuran kolesterol satu kali belum tentu mencerminkan tingkat kolesterol rata-rata yang sebenarnya. Oleh karena itu, dokter mungkin perlu mendapatkan dua kali pengukuran yang berselang beberapa minggu atau bulan untuk memastikan tingkat kolesterol Anda yang sebenarnya, terutama bila total kolesterol Anda di atas 240 mg/ dL.
Kolesterol tinggi juga dapat merupakan kondisi sekunder yang disebabkan oleh gagal ginjal, sindrom nefrotik, penyakit hati kronis atau penyakit saluran empedu. Jika dokter Anda mencurigai ada gangguan lain yang menyebabkan kadar kolesterol abnormal, dia mungkin akan menyarankan tes lanjutan untuk menyelidikinya. Dokter baru bisa memutuskan apa yang harus dilakukan setelah mempertimbangkan berbagai faktor.

Tindak lanjut

Bagi Anda yang memiliki kolesterol tinggi, terapkan langkah-langkah perubahan gaya hidup untuk menurunkannya. Jika perubahan gaya hidup tidak cukup untuk menurunkan kolesterol, obat-obatan sering diresepkan oleh dokter. Obat-obatan ini biasanya secara khusus bertujuan untuk menurunkan LDL (kolesterol jahat). Obat penurun kolesterol yang paling banyak digunakan adalah obat golongan statin (simvastatin, pravastatin, lovastatin, dll), namun obat lain juga mungkin diresepkan. Dokter akan mempertimbangkan situasi spesifik Anda sebelum memberikan obat yang tepat.

Sabtu, 14 April 2012

Obat obatan dan Ibu Hamil

Pemakaian obat-obatan selama kehamilan dapat berbahaya. Obat-obatan dapat diangkut bersama nutrisi melalui darah ke plasenta bayi. Kemungkinan efek termasuk keguguran, keterlambatan perkembangan, cacat mental dan cacat fisik.
Dalam 12 minggu pertama kehamilan, janin mengembangkan organ-organ tubuhnya. Empat bulan pertama kehamilan adalah periode di mana sebagian besar obat-obatan dapat membahayakan bayi. Pada tahap selanjutnya kehamilan, obat tertentu dapat menghambat pertumbuhan bayi. Hal ini dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah atau sering mengalami kejang. Penggunaan obat melalui suntikan dapat meningkatkan risiko penularan virus AIDS atau hepatitis. Virus ini dapat melewati plasenta dan menginfeksi bayi yang belum lahir.
Apa yang dapat Anda lakukan?
  • Tidak memakai obat-obatan selama kehamilan adalah kondisi yang paling ideal. Namun, hal ini tidak selalu mungkin. Bila Anda harus mengkonsumsi obat-obatan, berkonsultasilah dengan dokter. Pemberian obat mungkin berisiko membahayakan bayi tetapi menghentikan obat juga dapat membahayakan Anda dan bayi Anda. Dokter mungkin dapat meresepkan obat alternatif yang diketahui aman untuk dikonsumsi selama kehamilan.
  • Bila Anda sudah memakai obat dari sejak sebelum hamil, beri tahu dokter atau bidan semua obat yang Anda pakai, termasuk: obat resep, obat bebas, makanan suplemen, jamu dan  herbal. Anda juga harus memberi tahu dokter atau bidan jika Anda merokok, meminum alkohol atau memakai obat-obatan terlarang.
  • Bila dokter meresepkan obat tertentu, ikutilah petunjuknya dengan tepat.
  • Bila mungkin, gunakan alternatif non-obat untuk mengatasi masalah kesehatan ringan selama kehamilan, misalnya:
    • Mengobati sembelit dengan makan lebih banyak serat makanan.
    • Menggunakan semprot air garam untuk mengobati hidung tersumbat.
    • Mengindari makanan atau bau yang memicu mual.

    sumber : majalahkesehatan.com

Pil KB Dapat Menyebabkan Trombosis

'All the contraceptive pills are gone...' photo (c) 2006, Surija /
Di antara berbagai pilihan metode kontrasepsi, pil KB mungkin adalah yang paling populer selain kondom. Dokter sering menyarankannya karena memiliki efektivitas sangat tinggi untuk mencegah kehamilan (hampir 100% untuk jenis pil kombinasi). Wanita usia subur juga menyukainya karena praktis, tidak perlu ada yang dikenakan atau dipasang. Selain itu, pil KB memiliki manfaat lain seperti mengurangi risiko pertumbuhan kista rahim dan tumor payudara serta berdampak positif pada kulit dengan mengurangi jerawat dan memperhalus kulit.

Namun, di balik kelebihan-kelebihan tersebut, pil KB tampaknya perlu diwaspadai. Pil KB dapat meningkatkan risiko trombosis (pembekuan darah), terutama jenis yang memakai drospirenon (progesteron sintetis yang sangat mirip dengan progesteron alami). Trombosis di pembuluh darah berbahaya, bahkan berpotensi mematikan, karena dapat bermigrasi ke paru-paru atau otak, menyebabkan embolisme paru dan stroke. Risiko tertinggi terdapat pada wanita berusia di atas 35 tahun yang merokok. Faktor risiko lainnya adalah obesitas dan riwayat keluarga trombosis dan tromboembolisme.
Keprihatinan mengenai kenaikan risiko trombosis oleh pil KB berbasis drospirenon ini sebenarnya sudah cukup lama disuarakan, namun tampaknya baru mencapai puncaknya beberapa bulan terakhir ini. Setelah lebih dari 11.000 tuntutan hukum diajukan atas berbagai masalah kesehatan terkait kontrasepsi ini, badan pengawas obat dan makanan AS (FDA) beberapa waktu lalu memerintahkan agar setiap produk pil KB yang berbasis drospirenon memuat peringatan mengenai risiko tersebut dalam kemasannya.
FDA mengutip beberapa studi epidemiologi yang menunjukkan bahwa kontrasepsi berbasis drospirenon meningkatkan risiko trombosis sampai 300% dibandingkan pil KB jenis lain. Lebih lanjut, otoritas kesehatan itu menekankan bahwa risiko trombosis penggunaan pil KB meningkat pada kehamilan, tidak peduli apakah produknya mengandung drospirenon atau tidak.
Di dunia, produsen utama pil KB berbasis drospirenon adalah Bayer. Produk-produk Bayer yang berbasis drospirenon dengan merek seperti Yasmin, Yaz dan Yasmin Elle’ve sangat populer di dunia, dengan penjualan global tahun 2011 mencapai 1,07 miliar euro (sekitar Rp10 triliun). Dengan perkembangan terakhir, Bayer AS kini menghadapi rentetan tuntutan hukum atas masalah-masalah kesehatan yang dikaitkan dengan penggunaan produk-produk tersebut.

sumber:majalahkesehatan.com