Pages

Selasa, 08 Mei 2012

Tips Mengatasi Kutu Kemaluan

Kutu tak hanya hingga di rambut kepala, tapi juga bisa nemplok di ketiak, janggut, dada, bahkan rambut kemaluan! Kutu kemaluan atau sering disebut dengan kutu kepiting (crabs) adalah serangga parasit yang ditemukan terutama di daerah kemaluan atau alat kelamin manusia. Istilah kepiting diberikan karena tampilan mikroskopiknya yang menyerupai kepiting. Bentuknya agak bulat dengan tiga pasang kaki pada kedua sisi tubuh (lihat gambar di bawah). Nama organisme dari kutu kemaluan ini adalah Pediculosis pubis.

Kutu kemaluan kebanyakan ditemukan pada remaja. Penularan biasa terjadi melalui kontak fisik dengan obyek yang terkontaminasi seperti toilet, kursi, seprei, selimut, dan lain-lain. Bahkan, wanita juga dapat tertular hanya gara-gara mencoba-coba pakaian di ruang ganti pakaian.
Dibandingkan dengan kutu lainnya, usia kutu kemaluan betina sedikit lebih pendek (3 minggu) dan menghasilkan telur lebih sedikit (3 telur per hari). Telur menempel pada pangkal batang rambut kemaluan selama sekitar 6 sampai 8 hari sebelum menetas.
Beberapa penyebab dan metode penularan kutu kemaluan antara lain:

  1. Kontak intim dengan orang yang terinfeksi. Karena penularan terjadi selama hubungan intim, hubungan seksual yang sebenarnya tidak diperlukan untuk penyebaran kutu kemaluan.
  2. Kontak dengan barang-barang yang sudah terkontaminasi seperti sudah disebutkan di atas.
  3. Kutu tidak melompat atau terbang, maka kontak sebenarnya (secara fisik) diperlukan untuk proses transmisi. Seorang individu mungkin memperoleh infeksi karena tidur bersama atau menggunakan barang secara bergantian (misal: handuk, selimut, atau pakaian).
  4. Kucing, anjing, dan hewan peliharaan lainnya tidak terlibat dalam penyebaran kutu manusia.
Adapun gejala infeksi kutu kemaluan adalah gatal dan terbakar di daerah kemaluan. Gatal ini dapat menyebar karena kutu kemaluan dapat bergerak ke daerah basah lain dari tubuh seperti ketiak. Pada malam hari gatal-gatal ini akan semakin memburuk. Hati-hati agar tidak terlalu intens dalam menggaruk bagian yang gatal (atau hindari sama sekali) karena dapat mengakibatkan kulit terluka dan terinfeksi oleh bakteri. Gejala lainnya adalah demam dan terasa perih ketika sedang buang air kecil atau keluarnya cairan kelamin.
Beberapa tindakan perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mencegah infeksi kutu kemaluan antara lain:
  • Mengeramasi rambut kemaluan dan wilayah sekitarnya dengan sampo atau sabun mandi sedikitnya selama a5 menit.
  • Membilas bagian kemaluan dengan air hingga bersih.
  • Menyisir rambut kemaluan dengan sisir bergigi halus untuk menghilangkan telur.
  • Menggunting rambut kemaluan untuk mengurangi jumlah kutu dan telur.
Jadi, merawat sekaligus menjaga kesehatan organ kelamin sangatlah perlu dilakukan karena jika sudah terjangkit penyakitnya akan sulit untuk diobati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan.... di isi